Dengar,Tulis,Baca dan jangan malu........!

Senin, 12 Desember 2016

10/12/2016 Dengar,Tulis,Baca dan jangan malu........! Sudah lama sekali aku ingin mempraktekkan judul di atas tapi sulit entah mengapa kok sekali ya,padahal mestinya tidaklah sulit.Padahal hanya membutuhkan modal yang cukup enteng yaitu “ NEKAT “.banyak hal-hal yang menarik yang mestinya aku tulis, ya...supaya dapat di gunakan untuk catatan evaluasi diri.karena kehidupan ini hanyalah sebagai roda yang berpuutar dan tidak jauh beda dengan kehidupan orang lain yang sudah mendahului kita,kadang kita beradah pada posisi paling bawah ,di tenganh bahkan kita terkadang juga menikmati posisi teratas.Kendalanya,kadang aku malu mau menulis cerita2 unik yang kualami,padahal aku pengen sekali membuat sebuah otobiografi ku,tapi ok lah aku lawan rasa ini sekuat munggkin.semoga mulai hari ini aku ingin sregep nulis,baca,ngaji dan mengamalkan apa yang sudah aku pelajari..................amin Untuk hari tadi Jum’at 09/12/2016. Ada sebuah cerita unik dari temanku Aounnurrohman ( A’on ).ketika ia sedang Belajar baca kitab dihadapan guru,Pak guru merasa ada yang kurang dalam cara ia membaca, Ia pun akhirnya mendapatkan penjelasan dari guru “ Kang kalau ingin baca kitab enak itu ada dua metode : 1.bisa baca kitab ,2.biasa baca kitab.tpi kalau untuk kamu pakai metode yang kedua saja ya .....pokok e biasa baca kitab biar bisa baca kitab.ia pun mengangguk2....ya.... Sebentar lagi perayan maulud akan di adakan di pon-pes langitan,dan alhamdullilah aku diamanati untuk menjadi kordinator seksi konsumsi,ya.. seperti biasa aku dan teman2 krew masak harus belanja di pasar agrobis babad untuk beli bumbu terong dll.pokok e lumayan melelahkan lah, karena harus riwa- riwi ,lobi sana lobi sini untuk mendapatkan barang yang murah dan tepat waktu .untung sudah di bantu oleh teman2 seperti kumrung,ipud,ansori nizar,gopur,dan buanyak lah.Trimakasih banyak........... 12/12/2016 Arti sebuah cita-cita Banyak anak muda sekarang ketika ditanya tentang sebuah cita-cita, kebanyakan jawabanya ngelambyar,binggung,ragu-ragu atau jawabanya pasti umum.Semisal ,besok kamu ingin menjadi apa nak ? jadi orang sukses,jadi orang kaya,jadi orang bermanfaat,jadi apa-apa ngak papalah yang penting ngak nyusahin orang,dll.ya..walaupun sah-sah saja,tapi ketidak jelasan sesuatu cita-cita itu sedikit banyak akan menentukan hasilya lho.....beda dengan jawaban seseorang ketika ditanya cita-cita,lalu ia langsung jawab “ Ingin jadi profesor yang hebat dan melegenda,ingin jadi insinyur,ingin hafal alQuran,ingin hafal Hadist Bukhori-Muslim,ingin jadi seperti Mbah Abdul Hadi Langitan,ingin jadi seperti Abuya sayid Maliki,dll.ya ....karena sutu cita-cita yang spesifik ( jelas ) itu secara tidak langsung pencapaianya lebih mudah karana sudah jelas arahnya yang akan ia lalui,ibarat seorang yang berjalan itu arahnya sudah jelas dan tempatnya itu sudah diketahui,walaupun hanya berjalan kaki saja,lambat-laut pasti akan sampai.beda dengan suatu cita-cita yang belum jelas atau yang masih ngelambyar tadi.walupun geraknya cepat pasti akan kebingungan,karna sifat cita-cita yang masih umum itu relatif sulit pencapaiannya.semisal jika hanya mematok menjadi orang yang bermanfaat,misalnya...ya ...bisa-bisa ketika ia jadi kuli,tukang becak,pegawai pabrik,pembantu rumah tangga,tukang sampah,ataupun apalah,pasti ia akan merasa puas walupun hanya segitu.karna menjadi kuli,tukang becak,PRT itu secara umun sudah bermanfaat dan walaupun didalam agama hal itu sah-sah saja,tapi dalam agama jugakan lebih dianjurkan untuk menjadi manusia yang banyak manfaatnya,lebih dari manusia yang bermanfaat saja.makanya jadilah manusi yang banyak manfaatnya,karena hal itu labih di utamakan dalam agama.seperti bos yang memiliki karyawan banyak,seorang alim yang diambil manfaat ilmunya oleh orang banyak,jadi insinyur atau profesor yang menemukan penemuan yang nantinya dimanfaatkan orang banyak orang.dan lain sebagainya Pernah suatu ketika ada seseorang Santri dengan otak yang bisa dibilang dibawah setandart sowan kepada gurunya,prihal ia ingin sekali menghafalkan Al-Quran,sebelum sowan ke gurunya ia selalu berfikir pesimis,dan ragu-ragu apakah ia akan sampai tujuan atau tidak,tapi ia ingin sekali hafal alquran,ya ..bermodal hanya ingin seperti para pendahulu para ulama’ yang alim dan hafal Al –Quran,dan ingin mengabdikan hidupnya untuk ilmu dengan harapan kelak bisa bermanfaat bagi masyarakatya terutama dalam pendidikan agama.setelah ia beranikan diri ahirnya samapilah ia pada Sang Guru ,” maaf Ust......saya santri ( nama samaran ) ingin menghafalkan al quran,tapi anu..ust..hafalan saya lemah...”.” o,,,kamu bener-bener ingin menghafal Al-Quran to... ? tanya Sang Guru.Santri,” ya Ust.. “.Ngak masalah ....dalam menghafal Al-Quran,atau yang lainya itu gak perlu pintar pintar amat..cukup engkau harus memiliki himmah ( cita-cita) yang kuat dan sungguh-sungguh,Insyaallah akan tercapai.karna yang akan membawamu sukses sampai tujuan itu yang pertama dan utama adalah kemauan yang luar biasa.soal kemampuan itu menyusul......”, ya ust.... “,santri mengangguk-angguk. Ya kalau gitu teruslah perbarui semangatumu dan terus tinggkatkan semangatmu.ingat besarnya himmahmu itu yang membuat anda bisa terbang tinggi...

0 komentar: